Itinerary Kamboja : Pengalaman 3 Hari Berkunjung ke Phnom Penh dan Siem Reap

Salah satu negara yang bisa dikunjungi oleh WNI tanpa khawatir urusan visa adalah Kamboja. Beberapa waktu lalu kami berkunjung ke sana dengan waktu liburan yang terbilang mepet. Total waktu yang kami miliki untuk mengunjungi Kamboja hanya 3 hari. Namun karena didorong rasa penasaran, kami tetap nekat mencoba menginjakan kaki di dua kotanya yang tersohor, yaitu Phnom Penh dan Siem Reap. Phnom Penh dan Siem Reap menawarkan banyak kisah sejarah, budaya, dan kuliner yang menarik. Berikut kami bagikan itinerary Kamboja yang kami gunakan dan sedikit pengalaman saat berada di dua kota tersebut. Siapa tahu bisa jadi referensi Kawan Dolan untuk menyusun rencana perjalanan ke Kamboja.

Itinerary Kamboja – Day 1

Itinerary Kamboja Day 1

Itinerary Jelajah Phnom Penh

Yang berkesan di hari pertama:

Saat perjalanan dari Bandara Internasional Phnom Penh menuju pusat kota. Transportasi yang kami pilih adalah Royal Airport Shuttle Train. Kami penasaran menjajal sensasi naik kereta Bandara Phnom Penh yang baru beroperasional tersebut. Dari terminal bandara, kami hanya perlu berjalan sedikit ke arah parkiran mobil untuk mencapai waiting room airport shuttle train ini.

Perjalanan Royal Airport Shuttle Train akan berakhir di Phnom Penh Railway Station yang berada di pusat kota. Lama perjalanannya sekitar 40 menit. Nah, soal penampakan kereta bandara di Phnom Penh, jangan bayangkan rupa kereta modern seperti yang ada di Jakarta. Kereta bandaranya masih menggunakan lokomotif diesel dengan dua gerbong model lawas. Posisi tempat duduk penumpang dibuat memanjang dan saling berhadapan. Kami merasa seperti sedang di dalam angkot. Tiap gerbong dilengkapi AC split rumahan sebagai pendingin.

Sensasi menarik lainnya, kami dibuat takjub dengan jalur rel kereta bandara yang sebagian besar berada di bagian tengah jalan raya. Sudah begitu, tak ada palang perlintasan pula. Ada petugas khusus di kereta yang membunyikan semacam klakson berkali-kali dari kejauhan agar tak ada pengguna jalan yang berada di jalur kereta. Petugas ini juga aktif melambaikan tangan, bahkan berteriak kepada pengguna jalan yang bandel agar segera menyingkir keluar dari jalur kereta. Jadi bisa dibayangkan betapa ramainya ‘suara-suara’ selama di perjalanan 😀

Itinerary Kamboja – Day 2

Itinerary Kamboja Day 2

Day 2

Yang berkesan di hari kedua:

Selain terkagum pada pesona Angkor Archaeological Park, hal berkesan lainnya adalah saat perjalanan menuju Tonle Sap Lake. Kami melewati hamparan perkebunan Lotus. Tanaman Lotus yang selama ini hanya kami kenal bunganya saja, ternyata juga memiliki biji yang bisa dimakan. Oleh warga lokal, biji bunga lotus dijadikan camilan sehari-hari. Mereka menyebutnya dengan Lotus Fruit. Di sepanjang jalan, banyak warga yang membuka lapak kecil untuk menjual Lotus Fruit ini. Beruntung driver Tuktuk kami berbaik hati menepikan kendaraannya dan membantu kami membeli 2 bungkus buah lotus seharga USD 0,5. Setelah dicicipi, rasa buah lotus ini hampir mirip dengan kacang rebus, tapi terasa sedikit hambar, wangi, dan agak keset. Kami sarankan Kawan Dolan juga mencicipinya jika sedang menuju ke Tonle Sap Lake.    

Itinerary Kamboja – Day 3

Itinerary Kamboja Day 3

Day 3

Yang berkesan di hari ketiga:

Nyaris kena tipu saat akan masuk ke Royal Palace! Ketika itu kami sedang berfoto sebentar di bagian luar Royal Palace. Lalu ada seorang pria lokal yang menghampiri kami. Ia mengatakan bahwa sedang ada acara khusus di Royal Palace sehingga tidak dibuka untuk umum hingga pukul 2 siang. Ia lalu menawarkan paket tur keliling kota Phnom Penh dan mengunjungi beberapa objek wisata. Katanya, tur tersebut akan selesai sebelum pukul 2 siang sehingga setelahnya kami tetap bisa mengunjungi Royal Palace. Karena tak begitu percaya pada pria ini, kawan kami pun pergi mengecek hingga ke pintu utama Royal Palace yang jaraknya memang masih lumayan jauh dari titik kami berfoto. 

Dan ternyata…. buka kok! Usut punya usut rupanya trik ini sering digunakan oleh para driver Tuktuk untuk menggaet turis agar membeli paket tur yang mereka tawarkan. Jadi, kalau kalian menemukan tawaran seperti ini saat akan masuk ke Royal Palace, tolak saja. Kecuali jika kalian memang ingin berkeliling Phnom Penh lebih dulu.

———

Nah, semoga itinerary Kamboja ini bisa sedikit membantu Kawan Dolan yang juga hanya punya waktu mepet, tapi tetap penasaran dengan pesona Phnom Penh dan Siem Reap.  

 

5 Replies to “Itinerary Kamboja : Pengalaman 3 Hari Berkunjung ke Phnom Penh dan Siem Reap”

  1. Itinerarynya dengan waktu yg singkat yaa…
    Boleh tau kenapa balik lg ke Phnom Penh? Biasanya kalo baca2 cerita yg lain pergi lewat Phnom Penh, baliknya lewat Siem Reap..

    1. Halo kak.. trimakasih sudah mampir ke blog.
      Iya, waktunya singkat karena jatah cuti yang mepet, hehe..
      Waktu itu PP via Phnom Penh karena kebetulan dapat tiket pesawat promo yg lebih murah ketimbang balik lewat Siem Reap 😀

  2. hy mau tanya,apakah di sana semua transaksi harus pake usd?? gk bs pake mata uang lokal kah? dan kira2 utk 3 hari baiknya bw brp usd saran anda?? thx

    1. Transaksi bisa pakai USD dan mata uang lokal.

      Dari pengalaman kami, 3 hari USD100 sangat cukup untuk makan, jajan, transportasi lokal, dan belanja oleh-oleh (tidak termasuk tiket pesawat pp, htm tempat wisata, penginapan).

      Tapi besaran uang saku ini kembali lg ke gaya perjalanan masing-masing sih, kak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *