Stasiun Kopi Semarang, Tempat Ngopi Yang Klasik dan Otentik

Bagi sebagian orang, aktivitas ngopi di sore hari menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan seusai jam kerja. Begitu pula dengan kami. Adalah Stasiun Kopi Semarang yang menjadi kedai favorit saat ingin melepas penat dengan secangkir kopi. Kedai kopi yang berdiri sejak 2015 ini berada di Kawasan Pecinan. Tepatnya di Jalan Wotgandul Barat, Kota Semarang.

Stasiun Kopi Semarang Tampak Depan

Perlu sedikit jeli saat menuju ke Stasiun Kopi Semarang. Sebabnya, kedai kopi ini berada di jalan satu arah dan bentuknya pun mungil.

Bagian depan hanya berupa kaca dengan bingkai-bingkai kayu bercat hijau tua. Tidak ada papan nama yang terpampang di bagian depan. Jika ingin ke Stasiun Kopi Semarang, untuk mudahnya, carilah dulu Rumah Makan Mie Jakarta. Nah, Stasiun Kopi Semarang berada persis di sebelahnya.

Nuansa Sederhana dan Klasik Menjadi Ciri Khas Stasiun Kopi Semarang

Penampakan Stasiun Kopi sangat sederhana. Jauh dari kesan tempat ngopi yang modern dan bergaya kekinian. Mas Heri – sang pemilik sekaligus barista satu-satunya – menyulap ruang kecil di bagian depan rumahnya menjadi kedai kopi sederhana. Tidak ada pendingin ruangan, maupun koneksi wifi

Menikmati Sore di Stasiun Kopi

Berhubung tidak tersedia banyak colokan dan koneksi wifi, maka aktivitas kebanyakan pengunjung Stasiun Kopi adalah ngobrol santai. Yang datang sendiri, biasanya akan asyik tenggelam dengan aktivitas membaca buku atau mendengarkan musik.

Di bagian dalam hanya ada 4 meja yang masing-masing berkapasitas 4 orang. Di sudut depan dekat jendela utama, Mas Heri menciptakan “ruang kerja” kecil tempatnya mengolah berbagai menu pesanan pengunjung.

Selain itu, ada tiga lemari kaca besar – berisi biji kopi, peralatan seduh, sertifikat barista, dan deretan miniatur mobil – yang ditempatkan rapat ke salah satu sisi dinding. Menariknya, pada kaca-kaca lemari tersebut terdapat gambar-gambar lucu hasil goresan tangan Mas Heri sendiri.

Mas Heri, Owner sekaligus Sang Barista

Suasana klasik pada Stasiun Kopi Semarang terasa dari bangunannya, yaitu sebuah rumah tua yang sudah ada sejak 1920an. “Bagian plafon, bingkai kaca, pintu masuk utama, dan ubin lantai di sini masih asli semua. Belum ada yang saya ubah,” ucap Mas Heri ketika kami bertanya tentang kondisi kedainya yang nampak terawat baik.

‘Rasa Klasik’ pada kedai ini juga terasa dari pilihan menunya. Tidak ada mesin espresso di kedainya. Mas Heri hanya menyediakan menu minuman yang diseduh secara manual. Begitu pula saat penyajian, gelas dan tekonya menggunakan gelas-gelas biasa dan mug enamel bermotif lawas.

Stasiun Kopi Semarang Menawarkan Pilihan Menu Yang Otentik

Tidak hanya klasik, otentik juga menjadi slogan dari Stasiun Kopi. Walaupun keseluruhan harga menu minuman dan makanan ringan di kedainya tergolong murah, tetapi Mas Heri sangat menjaga kualitas. Ia mengerjakan sendiri proses memilih dan membeli biji kopi, roasting, hingga menyeduhnya untuk para pengunjung.

Pojok Kopi

Di Stasiun Kopi, tersedia pilihan robusta dan arabica. Untuk biji kopi robusta, Mas Heri mencari langsung ke petani kopi di daerah Temanggung.

Sementara biji kopi Arabica dibelinya secara daring dari penjual kopi yang memang sudah menjadi langganan dan terbukti baik kualitasnya. Pengunjung bisa memilih sendiri metode seduh kopinya. Mulai dari metode tubruk, vietnam drip, V60, french press, dan moka pot.

Jika ingin yang rasanya unik, tersedia menu Kopi Turki dengan rasa rempah yang khas. Bagi yang tidak suka menyeruput kopi, tersedia pilihan menu non kopi seperti coklat, coklat jahe, susu jahe, atau teh poci.

Menu Favorit Vietnam Drip & Roti Bakar Sarikaya

Slogan otentik pada Stasiun Kopi Semarang belum selesai hanya pada menu minumannya. Masih ada menu roti panggang sarikaya dan roti panggang strawberry yang tidak kalah enak. Kami suka sekali menyantap roti panggang ala Stasiun Kopi ini. Rotinya selalu fresh, sangat empuk, dan selainya pun lezat.

Roti, selai sarikaya, dan selai strawberry tersebut semuanya adalah hasil olahan tangan Mas Heri sendiri.

“Belajar bikin roti dan selainya bagaimana, mas?” tanya kami karena penasaran.

“Lihat-lihat saja di internet,” jawab Mas Heri sambil tersenyum simpul.

Sedikit tips untuk Kawan Dolan jika ingin mencicipi roti panggang di Stasiun Kopi Semarang. Jangan datang terlalu malam. Pesan roti di sini harus pakai jurus ‘siapa cepat dia dapat’. Pasalnya, menu roti panggang cepat sekali ludes dipesan para pelanggan.

Oh iya, sekarang ini sudah ada menu baru, yaitu sandwich (roti isi). Kami rekomendasikan juga untuk dipesan sebagai teman ngopi. Apalagi, kalau kamu suka camilan yang cita rasanya dominan gurih asin. 

Penutup

Bagi kami, Stasiun Kopi Semarang masih menjadi tempat terbaik untuk bersantai minum kopi dengan suasana yang hangat dan syahdu. Mungkin kapan-kapan Kawan Dolan bisa mencoba berkunjung ke sana. Siapa tahu selera kita sama ‘kan?

 

STASIUN KOPI SEMARANG
Jl. Wotgandul Barat No. 19, Kota Semarang, Jawa Tengah
Buka: Senin - Sabtu, pukul 17.00 - 22.00 WIB

6 Replies to “Stasiun Kopi Semarang, Tempat Ngopi Yang Klasik dan Otentik”

  1. Kedai kopinya klasik sekali. Barangkali jika tinggal di Semarang ini bakal jadi kedai favorit saya buat nongkrong. 😀

  2. kedai kopinya terlihat cukup sederhana. Namun, tidak melupakan keakraban yang terjalin dari sebuah aktivitas ngopi.

    kapan-kapan bisalah untuk ngopi di sana.

    1. Iya mbak, kapan-kapan kalau ke Semarang bisa mampir ngopi ke Stasiun Kopi. Btw, salam kenal. Trimakasih sudah mampir ke blog ya 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *