Stop Jadi Deadliner! 3 Kiat Ini Bantu Atasi Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Pernahkah kamu menunda-nunda untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang penting? “Ah, nanti aja deh, Netflix dulu kayanya sempat.” Atau, “Ah, masih 2 hari lagi, nanti aja deh ngerjainnya.” Akibatnya, kamu jadi dikejar-kejar waktu ketika sudah mendekati deadline. Nah, kalau sudah begini, julukan “deadliner” cocok disematkan padamu! Kalau ditelisik makna dan efek buruknya, kebiasaan menunda pekerjaan ini tidak bagus, lho! Yuk, simak 3 tips jitu yang bakal bantu kamu untuk mencegah dan mengurangi kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Mulai dari menetapkan skala prioritas, meminimalisir distraksi, hingga belajar menyayangi diri sendiri

apa itu deadliner? jejakdolan.com

Apa Itu Deadliner?

Istilah deadliner adalah julukan untuk orang yang suka menunda pekerjaan dan baru menyelesaikannya mendekati batas waktu yang ditentukan. Biasanya para deadliner lekat dengan jurus “sistem kebut semalam” atau “the power of kepepet”. Penyebab seseorang suka menunda pekerjaan ini ada bermacam-macam. Mulai dari rutinitas yang memang sangat padat hingga kebiasaan mendahulukan waktu bersantai dibandingkan pekerjaan. Ada juga deadliner yang disebabkan kurangnya motivasi dan ketidakmampuan mengatur waktu kerja.

Efek Buruk Deadliner

Kebiasaan menunda pekerjaan ini jika dibiarkan akan memberi efek buruk dalam jangka panjang. Tidak hanya untuk kualitas hasil kerja, tapi juga kesehatan dan relasi dengan orang-orang di sekitar. Berikut beberapa di antaranya:

1. Para deadliner akan lekat dengan streotipe tertentu

Biasanya, deadliner akan dianggap sebagai pemalas, si tukang menunda, dan orang yang tidak bisa membagi waktu. Bahkan, ada juga yang menganggap para deadliner sebagai orang yang suka menyepelekan pekerjaan.



2. Hasil pekerjaan tidak maksimal

Dengan waktu yang terbatas, maka sudah pasti kamu akan mengerjakan tugas dengan terburu-buru. Akibatnya, kamu tidak bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih matang. Kesempatan untuk menuangkan lebih banyak ide dan kreativitas juga menjadi terbatas.  

3. Adanya tekanan yang tinggi pada deadliner

Saat waktu terbatas, maka kamu akan mendapatkan tekanan yang tinggi saat menyelesaikan pekerjaan. Ada rasa khawatir dan cemas apakah pekerjaan akan selesai tepat waktu.

4. Kesehatan mental terganggu akibat stres

Tekanan yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan bisa berdampak pada kesehatan mental, seperti stres. Siapa sih yang nyaman bekerja dengan tekanan dan rasa khawatir? Keadaan stres ini secara tidak sadar tentu akan berpengaruh juga pada kualitas kerjamu. Bahkan, pada beberapa kondisi berpengaruh juga pada relasi dengan orang lain. Maksudnya bagaimana? Dalam kondisi stres dan tertekan karena pekerjaan, seseorang kerap menjadi lebih mudah tersinggung dan sensitif. Tidak jarang, ketika berkomunikasi dengan keluarga atau teman-teman, pada deadliner akan mudah marah jika merasa ada yang tidak sesuai dengan pikirannya.  

5. Berkurangnya quality time dengan teman atau keluarga

Akibat menunda pekerjaan bisa berdampak pada waktu luang bersama dengan teman atau keluarga. Waktu yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk bersantai bersama, justru terpakai untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Sayang sekali, ‘kan?!

6. Fisik deadliner rentan terserang penyakit

Selain stres, berbagai penyakit lain juga mengincar fisik para deadliner. Tak jarang, untuk menyelesaikan pekerjaan, deadliner harus lembur hingga tengah malam sehingga kekuatan fisik menurun. Dalam kondisi fisik yang kurang fit, maka penyakit akan lebih mudah menyerang. Yang paling umum terjadi biasanya adalah flu dan sakit kepala.

Virus flu memang sangat mudah menular dan menyerang orang-orang yang kondisinya sedang tidak fit. Sementara sakit kepala rentan dialami deadliner karena istirahat yang kurang dan tekanan ekstra saat menyelesaikan pekerjaan.

Selain keenam hal yang disebutkan tadi, sebenarnya masih banyak efek samping deadliner lainnya. Jadi, kamu perlu lebih aware dengan kebiasaan ini. Usahakan untuk menguranginya supaya tidak berdampak buruk lebih jauh lagi pada kesehatan maupun aktivitas harianmu.

Tips Mengatasi Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Setelah mengetahui efek buruk deadliner, maka kamu bisa coba praktekan 3 tips ini untuk mencegah kebiasaan menunda pekerjaan. Caranya cukup mudah, kok!

1. Susun Skala Prioritas Supaya Tidak Jadi Deadliner

Cara pertama adalah dengan menyusun skala prioritas. Buat daftar pekerjaan apa saja yang harus kamu selesaikan, lengkap dengan deadline-nya. Dari situ, maka selanjutnya tentukan mana pekerjaan yang tenggat waktunya lebih awal, serta tingkat kerumitan pekerjaan. Itulah yang harus menjadi prioritasmu.

Kalau perlu, buat catatan di sticky notes dan tempelkan di tempat yang mudah terlihat olehmu. Secara tidak langsung, ini akan menjadi pengingat bagimu untuk segera menyelesaikan pekerjaan.

2. Hindari Hal-Hal yang Mendistraksi

Beberapa orang sangat mudah terdistraksi oleh hal-hal tertentu. Akibatnya, pekerjaan menjadi tertunda. Contohnya, terlalu asyik scroll media sosial di ponsel, nonton serial, keasyikan nyemil, dan lain sebagainya.

Nah, kalau kamu termasuk dalam golongan orang yang mudah terdistraksi, maka hindari hal-hal tersebut. Cari tahu apa yang mudah mendistraksimu. Misalnya,kamu gampang teralihkan tiap kali mendengar notifikasi media sosial di ponsel. Bawaannya jadi gatel ingin buka dan melihat ada berita apa sih? Solusinya tentu jauhkan ponsel dari pandanganmu saat akan menyelesaikan pekerjaan. Matikan nada notifikasi di ponsel agar tidak mengganggumu.



3. Sayangi Dirimu Sendiri

Yang terakhir, cobalah lebih menyayangi dirimu sendiri. Kenapa? Bayangkan bagaimana kerepotannya kamu kalau harus terus menerus menjadi deadliner. Pasti akan sering berada dalam tekanan, stres, bahkan sakit secara fisik. Jadi, dengan menyayangi diri sendiri, maka kamu bisa menepis keinginan untuk menunda pekerjaan. Beri waktu yang cukup untuk dirimu berkreativitas dan menuangkan ide-ide terbaik dalam pekerjaan. Jika hasil pekerjaan bagus, maka akan berdampak baik juga untuk kebahagiaan.

Obat flu dan sakit kepala

Ketiga tips tersebut memang bisa dibilang mudah. Namun, butuh waktu untuk penyesuaian bagi kamu yang terbiasa menjadi deadliner sejak lama. Oleh sebab itu, pastikan kamu tetap menjaga stamina tubuh. Selalu sediakan suplemen dan obat-obatan penting untuk menunjang kesehatan. Salah satunya adalah obat flu dan sakit kepala Neozep Forte. Formulasinya efektif untuk meredakan flu dan gejalanya seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin, dan hidung tersumbat. 

Penutup

Kalau kamu merasa sebagai seorang deadliner, maka sebaiknya kurangi kebiasaan tersebut Kebiasaan buruk ini tidak hanya memengaruhi kualitas hasil pekerjaanmu. Namun, kesehatan fisik  dan mental juga akan terganggu. Jadi, sayangi dirimu dan stop menjadi deadliner! Yuk, mulai belajar menetapkan skala prioritas sebagai langkah awalnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *