Liburan Murah Meriah di Alun-alun Batu Bareng Sahabat
Liburan ke Kota Batu belum lengkap rasanya jika tak mengunjungi alun-alunnya. Alun-alun Batu adalah satu icon wisata low budget yang namanya sudah nggak asing lagi bagi para pelancong dan warga lokal, termasuk aku. Pekerjaan sebagai freelancer dengan gaji tak menentu membuatku harus pintar mencari tempat wisata low budget saat butuh refreshing.
Pada kesempatan kali ini, aku akan berbagi pengalaman liburan bareng sahabatku di Alun-alun Batu. Rencananya, sih, waktu itu kami mau pergi saat weekend. Eh, karena temanku dapat jatah libur pada Rabu, maka kami memutuskan pergi di weekday saja. Ingin tahu bagaimana keseruanku selama berada di sana? Simak cerita lengkapnya, yuk. Semoga bisa menjadi panduan untuk kamu yang berencana main ke tempat ini.
Table of Contents
Lokasi Alun-alun Batu
Untuk kamu yang belum tahu, lokasi Alun-alun Batu terletak di pusat kota. Alamat lengkapnya di Jalan Diponegoro, Sisir, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur (cek maps). Kalau kamu berangkat dari Stasiun Baru Kota Malang di Jalan Trunojoyo, maka cuma butuh waktu sekitar 40 menit dengan jarak tempuh 20,7 km.
Menurutku, perjalanan dengan menggunakan sepeda motor lebih enak karena bisa menyalip kalau sedang macet. Sementara itu, kalau pakai mobil harus menunggu lama di jalan. Apalagi, jalanan di daerah Batu ketika siang selepas pukul 09.00 akan rawan macet. Saranku, berangkat pukul 07.00 atau 08.00 pagi karena jalan raya lumayan sepi sehingga kamu akan lebih cepat sampai.
Waktu itu, aku berangkat sekitar pukul 08.00 pagi. Kondisinya sedang sepi banget. Ya, ada, sih, satu atau dua sepeda motor yang melintas, tapi nggak seramai seperti siang atau sore. Aku sampai di Alun-alun Batu mendekati pukul 10.00 WIB. Maklum, temanku mampir dulu ke beberapa tempat dan kami juga sempat nyasar.
Agar lebih mempermudah, sebaiknya kamu menggunakan google maps. Masukkan saja dalam kolom pencarian kata kunci ”Alun-alun kota wisata batu”. Setelah itu klik icon rute dan masukkan titik awal keberangkatanmu. Selanjutkan, Google Maps akan menunjukkan jalan mana saja yang harus kamu lewati.
Jam buka Alun-alun Batu
Alun-alun Batu buka selama 24 jam. Kamu bebas datang kapanpun untuk menikmati suasana di sana. Namun, saranku, sebaiknya pilih hari kerja dan berangkat pagi agar nggak kejebak macet di jalan.
Walaupun kamu bisa datang kapanpun, tapi perlu diketahui kalau tidak semua wahana dan fasilitas beroperasional 24 jam. Misalnya, wahana bianglala dan komedi putar punya jam operasional khusus.
Ragam aktivitas seru
Memangnya ada apa saja di Alun-alun Batu? Apa menariknya? Nah, Alun-alun Batu bukanlah alun-alun biasa, ya, Kawan Dolan. Setelah pemerintah merenovasi Alun-Alun Batu pada 2011 lalu, kini tampilannya jauh lebih modern dan rapi. Tempat ini akhirnya menjadi ruang publik multifungsi.
Pengunjung bisa melakukan berbagai macam aktivitas. Kamu bisa wisata kuliner, berswafoto, bersantai, atau naik wahana permainan. Berikut ini beberapa aktivitasku selama liburan di sana.
1. Jalan-jalan santai di Alun-alun Batu
Sesampainya di alun-alun, aku dan sahabatku langsung memarkir sepeda motor di area parkir yang ada tanda rambu parkirnya. Lokasi tersebut adalah lokasi parkir resmi yang dikelola oleh pemerintah. Jadi, saranku lebih baik kamu parkir di sana karena sudah terjamin keamanannya.
Biayanya juga nggak mahal. Kamu cukup membayar Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp3.000 untuk mobil saat weekdays. Sementara, ketika weekend biaya parkir mobil naik menjadi Rp5.000.
Usahakan setelah parkir selalu minta karcis parkir ke petugasnya, ya. Semisal nggak dikasih, kamu nggak perlu bayar. Aturan tersebut tertulis pada papan pengumuman berwarna kuning yang ada di depan kedai Bakso Tulang Pak Widodo.
Menurutku, pagi-pagi ke sana pas hari kerja enak banget. Suasananya masih sepi. Alun-alun serasa punyaku sendiri. Aku bebas mengeksplor alun-alun tanpa terganggu suara bising dari pengunjung lain.
Berbeda pas weekend, sudah pasti tempat ini ramai banget. Jangan harap ada ketenangan yang menyapamu. Kamu bakalan mendengar kebisingan dan keramaian dari para pengunjung yang jumlahnya membludak.
2. Wisata kuliner
Puas berkeliling alun-alun, aku dan sahabatku langsung mencari tempat makan siang untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Untungnya di sana ada banyak jejeran kios, pedagang kaki lima, dan restoran. Dengan begitu, kami nggak perlu jauh-jauh cari tempat makan.
Ada beberapa tempat yang kami kunjungi. Salah satunya adalah Pos Ketan Legenda 1967. Lokasinya ada di sebelah barat Alun-alun Batu. Bisa dibilang, kedai ini merupakan kuliner ikonik Batu yang sudah terkenal sejak tahun 1967.
Menu andalannya adalah ketan susu. Waktu aku coba rasanya benar-benar mantul (mantap betul)! Ada campuran rasa legit, manis, dan gurih. Tekstur ketannya pulen banget sehingga pas aku kunyah rasanya lembut di lidah.
Aku paling suka sama susunya karena creamy banget dan lumer di mulut. Rasanya juga nggak terlalu manis dan nggak bikin enek. Lalu, taburan meses coklat, keju parut, dan bubuk kedelai di atas ketannya juga lumayan banyak.
Untuk sajian ketan seperti ini, menurutku harganya nggak mahal dan malahan murah banget. Harganya mulai dari Rp5.000-Rp17.000 per porsi, tergantung varian rasanya. Kalau kamu nggak suka sama ketan, maka bisa mencoba menu lain. Kedai ini juga menawarkan makanan berat seperti nasi goreng, nasi ayam penyet, mie kuah, mie goreng, dan lain-lain.
3. Swafoto
Setelah perut kenyang dan sudah salat duhur, kami pun melanjutkan aktivitas dengan berfoto di beberapa spot keren. Yup, di Alun-alun Batu memang banyak spot foto keren! Sayang banget kalau kamu melewatkannya.
Spot pertama yang kami pilih sudah pasti di air mancur. Ini adalah spot paling favorit karena ada tugu apelnya. Seperti yang sudah diketahui, Kota Batu ini memang identik dengan kebun apelnya, ya.
Berikutnya, kami lanjut berfoto di spot patung dan ornamennya. Untuk spot patung ini lumayan banyak sehingga aku memilih patung sapi dan panda saja. Kalau sahabatku lebih memilih foto di area taman. Dia duduk di kursi taman dekat air mancur dengan latar belakang pepohonan asri dan sekumpulan bunga warna-warni.
Awalnya, sih, aku mau lanjut foto di bangunan apel dan strawberry. Namun, karena banyak anak kecil, jadi aku batalkan saja. Jujur, aku malu berpose di depan anak-anak. Aku takut diketawain karena nggak pandai bergaya.
4. Bersantai
Dikarenakan badan sudah capek dan nggak kuat jalan lagi, aku dan sahabatku memutuskan istirahat sebentar sebelum pulang. Kami memilih duduk di dekat air mancur supaya bisa merasakan kesegaran dari cipratan airnya. Semakin siang hawanya kian panas saja. Bahkan bajuku sampai basah karena keringat.
Kami bersantai sambil mengobrol banyak hal. Utamanya, sih, curhatan soal pasangan. Soal aku yang ditinggal menikah, mengenang masa-masa sekolah, dan cerita dia pas jadi pengantin baru. Sesekali kami juga mengambil beberapa foto selfie untuk kenang-kenangan.
Sebelum pulang, aku berencana ingin naik bianglala. Tapi, rencana itu belum bisa terealisasi karena ada pemberitahuan bahwa wahana sedang diperbaiki. Padahal, aku sudah ngebet banget ingin naik wahana itu. Namun, ya sudahlah, mungkin belum rezekinya.
Fasilitas umum
Kalau berkunjung ke sini, kamu nggak perlu khawatir dengan fasilitasnya. Berikut ini beberapa fasilitas umum yang tersedia di Alun-alun Kota Batu:
- Area parkir
- Bangku taman
- Toilet
- Tempat sampah
- Gazebo
- Pusat informasi
- Masjid
- Playground
- Panggung pertunjukkan
- Wahana permainan
- Penerangan
- Akses wifi
Penutup
Sekian cerita liburanku di Alun-alun Batu. Liburan yang sederhana dan murah, tapi berkesan banget! Semoga Kawan Dolan kapan-kapan bisa mampir ke sana juga, ya. Apalagi kalau sedang liburan di Kota Malang liburan di Kota Malang, nah, mampir sekalian ke Batu, ya.
Selain gratis biaya masuk, kamu akan disuguhkan ragam aktivitas menarik yang sudah aku sebutkan tadi. Kalau beruntung, kamu bisa melihat pertunjukkan seni yang digelar pada waktu-waktu tertentu di alun-alun ini.