Lima Sebelas Coffee, Bukan Sekadar Cafe di Pinggir Rel Kereta Api
Bagaimana rasanya ngopi di tempat yang estetik sambil menikmati pemandangan kereta api lewat? Pasti bakal jadi pengalaman unik, ya? Nah, di Kota Malang ada tempat ngopi seasyik itu, lho, Kawan Dolan. Namanya Lima Sebelas Coffee Malang.
Awalnya aku tidak menyangka di tengah keramaian Kota Malang terdapat sebuah cafe unik yang lokasinya dekat dengan Stasiun Malang Kota Baru. Jaraknya hanya sekitar 1 kilometer saja. Lokasi tepatnya berada di Jalan Trunojoyo No. 46, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur (cek Google Maps).
Menurutku, dengan lokasinya yang strategis ini, Lima Sebelas Coffee mampu menyajikan perpaduan unik antara pemandangan epik dan suasana santai yang nyaman. Kamu bisa kulineran sambil menikmati pemandangan kereta api.
Cafe ini menawarkan berbagai macam menu makanan yang cita rasanya menggugah selera. Ada pula beberapa menu minuman kekinian yang siap melepas rasa dahagamu. Lengkapnya seperti apa tentang Lima Sebelas Coffee? Yuk, simak ceritanya.
Table of Contents
Lokasi dan Rute Menuju Lima Sebelas Coffee Malang
Awalnya tahu cafe ini, tuh, dari postingan Instagram story temanku. Pada saat itu aku lagi bosan kerja di rumah dan ingin mencari suasana baru. Eh, waktu scroll Instagram, aku ketemu, deh, postingannya. Di video story Instagramnya terlihat kalau dia lagi makan sambil melihat kereta api yang melintas. Aku pun langsung tertarik!
Tanpa pikir panjang, aku kirim pesan melalui DM ke temanku itu. Kurang dari 1 menit, dia langsung membalas pesanku. Awalnya, aku mengira lokasi cafe ini berada di luar kota. Nggak tahunya malah ada di Kota Malang dan dekat dengan Stasiun Malang Kota Baru. Wah, padahal sering lewat di jalan itu, tapi, kok, aku nggak pernah liat bangunan cafe ini, ya? Ternyata, kata temanku, lokasinya memang agak terpencil sehingga nggak keliatan dari pinggir jalan.
Karena penasaran, keesokan paginya aku langsung berangkat ke sana. Begitu sampai di sekitar lapangan rampal aku mulai kebingungan, deh. Untungnya, ketika berhenti dan mencoba scroll Instagram, aku menemukan postingan reels tentang cara menuju Lima Sebelas Coffee.
Aku ikuti rute dari video itu. Dari lapangan rampal, rutenya masih terus saja. Ketika ketemu perempatan traffic light yang pertama, arahnya masih lurus. Kemudian, setelah sampai di perempatan kedua, baru belok kiri. Lokasi Lima Sebelas Coffee sekitar 300 meter dari Omah Klojen. Tenang saja, nanti ada papan nama bertuliskan ”Lima Sebelas Coffee”.
Jam Buka Lima Sebelas Coffee Malang
Lima Sebelas Coffee buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 23.00 WIB. Jam operasional tersebut tetap berlaku saat weekend dan tanggal merah. Kamu bebas datang kapan pun, tapi saranku sebaiknya mampir ketika menjelang sore hari. Suasananya nggak terlalu ramai. Pada saat itu juga biasanya jam-jam kereta api melintas.
Pengalaman yang Menakjubkan
Selesai parkir kendaraan, aku langsung menuju cafenya. Lokasi cafe berada di lantai dua Liza Tour and Travel. Menurutku, saat naik tangganya agak menakutkan karena pijakannya terbuat dari kayu. Apalagi, aku takut ketinggian. Untungnya, sih, ada pegangannya. Jadi, lumayan amanlah.
Ketika aku masuk, kondisi cafenya ramai banget karena sudah mendekati jam makan siang. Beruntung antrean saat memesan nggak terlalu panjang. Di depanku cuma ada 5 orang. Begitu giliranku, aku langsung memesan menu ayam geprek dan minuman cokelat.
Pesanan sudah beres, lalu aku lanjut mencari tempat duduk. Sudah pasti aku memilih bagian outdoor supaya bisa melihat pemandangan kereta apinya. Beruntung masih tersisa 1 kursi di sana. Aku buru-buru duduk sebelum diambil pengunjung lain. Soalnya, spot ini, tuh, favorit banget di cafe ini.
Sambil menunggu pesanan datang, sesekali aku memotret pemandangan kereta api yang melintas untuk dijadikan story Instagram. Awalnya aku kaget dan tegang karena suara kereta api yang menggelegar gitu. Biasalah, anak desa yang baru melihat kereta api dari jarak dekat. Bahkan, anak-anak kecil yang duduk di sampingku sampai berteriak kegirangan saat melihatnya.
Sungguh pengalaman yang seru banget untukku saat bisa melihat kereta api melintas secara langsung di depan mata. Seumur-umur baru sekarang aku senang makan di cafe. Biasanya aku cepat bosan karena suasana cafe yang biasanya tenang dan bikin aku cepat mengantuk. Namun, untuk yang satu ini benar-benar bikin aku takjub dan terpukau.
Suasana yang Menawan
Setelah ketegangan terlewati, barulah tergantikan suasana hangat dan nyaman di cafe. Beberapa pengunjung mulai dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang sibuk ngobrol, main laptop, foto, makan, atau baca buku. Sementara aku masih setia menunggu pesanan sambil scroll Instagram.
Tak selang berapa lama, seorang waiter memanggil namaku. Aku pun menjawab ”ya” dan si waiter menghampiriku. Waiter itu memberi minuman pesananku. Padahal, aku sudah berharap makanan yang datang duluan. Namun, nggak apalah, aku basahi tenggorokan dulu saja.
Sembari menyesap minuman cokelat, sesekali aku memperhatikan interior cafe ini. Warna-warna netral mendominasi dengan perpaduan kayu yang estetik. Kesan artistik juga tampak dari ornamen lukisan yang menghiasi bagian dinding. Atmosfer tenang nan syahdu sangat terasa.
Hembusan angin sepoi-sepoi dan alunan musik pop kian menambah kenyamanan selama aku berada di cafe ini. Rasanya beban yang ada di kepalaku hilang seketika. Ketenangan menyelimuti pikiranku hingga kurasakan damai yang sebenar-benarnya.
Menu yang Menggoda dengan Harga Terjangkau
Sekian purnama menunggu akhirnya yang dinanti tiba juga. Seporsi ayam geprek porsi jumbo telah sampai di atas mejaku. Karena sudah lapar, aku pun langsung menyantapnya. Pertama-tama yang aku ambil sudah pasti ayamnya yang super juicy dan empuk. Baru setelahnya aku makan nasinya dengan dicocol sambalnya sedikit.
Karena aku tipikal yang nggak suka pedas, maka aku pesan ayam geprek yang tingkat kepedasannya level paling bawah. Katanya, sih, nggak terlalu pedas, tapi pas aku coba, lidahku sudah mulai kepedasan. Walaupun pedas untuk ukuran lidahku, tapi sambalnya juara banget. Bawang merahnya dominan sehingga menciptakan perpaduan rasa pedas, gurih, dan manis yang seimbang.
Selain ayam geprek, ada juga menu makanan favorit lainnya, seperti nasi goreng spesial, bakmie goreng spesial, dan nasi rawon segar. Nah, yang paling juara menu pindang patinnya. Harga semua menu di Lima Sebelas Coffee lumayan terjangkau di kantong pelajar atau mahasiswa. Hampir semua menunya di bawah Rp50.000,00.
Penutup
Dari pengalaman berkunjung, menurutku Lima Sebelas Coffee Malang adalah tempat yang sempurna untuk kamu menikmati makanan dengan nuansa yang berbeda. Konsep unik, menu makanan dan minuman yang beragam, serta pemandangan yang menarik, Lima Sebelas Coffee Malang mampu memikat hati siapa pun untuk berkunjung.
Jadi, tunggu apalagi, Kawan Dolan? Kalau kamu sedang berwisata di Kota Malang, yuk, sekalian ajak teman atau keluargamu mampir ke Lima Sebelas Coffee. Untuk update info lebih lanjut, kamu bisa pantengin akun Instagram resminya @limasebelas.coffee.